MA’RIFATUL INSAN

>> Monday, March 1, 2010

A.Prinsip penciptaan manusia

Allah SWT berfirman
  
هَلْ    أَتَىٰ    عَلَى    الْإِنسٰنِ    حِينٌ    مِّنَ    الدَّهْرِ    لَمْ    يَكُن    شَيْـًٔا    مَّذْكُورًا  
   ﴿الانسان:١  

“ Bukankah telah datang atas manusia suatu waktu dari masa sedang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut” (Qs. Al Insan [76]:1)

أَوَلَا    يَذْكُرُ    الْإِنسٰنُ    أَنَّا    خَلَقْنٰهُ    مِن    قَبْلُ    وَلَمْ    يَكُ    شَيْـًٔا    ﴿مريم:٦٧     
 
   
 
“ Dan tidaklah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang ia tidak tidak ada sama sekali ? “ (Qs. Maryam [19]:67)

Kedua ayat di atas dimulai dengan kalimat istifham, yang menuntut perhatian supaya manusia manusia memikirkan diri dan proses kejadiannya, sehingga dengan demikian diharapkan, ia akan bertingkah laku dengan benar dalam kehidupan di dunia ini, sesuai dengan fungsi dan tujuan penciptaannya.

Manusia adalah mahluk ciptaan Allah. Pada mulanya ia bukanlah apa apa, tidak ada, tidak berwujud dan tidak berbentuk. Kemudian atas Kehendak- Nya ia diciptakan.
Ihwal penciptaan manusia ini, menunjukan Ke-Maha Kuasaan Allah. Hal ini seharusnya menjadi renungan kita, betapa tanda kekuasaan-Nya, diri kita bukanlah apa-apa dan tak ada artinya.

B.Proses penciptaan MAnusia
Dalam proses penciptaan manusia, terdapat dua proses, yaitu : (1) Proses Azali, (2) Proses Alami.

1.Proses Azali
Proses azali adalah proses dimana peran ke Maha Kun Fayakunan Allah terjadi, tidak ada sedikitpun campur tangan peran serta manusia. Seperti dalam penciptaan Adam. Ia diciptakan dari tanah liat yang di bentuk. Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk Adam. Dan Isa Almasih yang diciptakan tanpa seorang Ayah.
Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam ayat berikut :


وَلَقَدْ    خَلَقْنَا    الْإِنسٰنَ    مِن    صَلْصٰلٍ    مِّنْ    حَمَإٍ    مَّسْنُونٍ  

   ﴿الحجر:٢٦ 

“ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah yang kering dan diberi bentuk”. (QS. Al Hijr [15]:26)

  يٰٓأَيُّهَا    النَّاسُ    اتَّقُوا۟    رَبَّكُمُ    الَّذِى    خَلَقَكُم    مِّن    نَّفْسٍ    وٰحِدَةٍ    وَخَلَقَ    مِنْهَا    زَوْجَهَا    وَبَثَّ    مِنْهُمَا    رِجَالًا    كَثِيرًا    وَنِسَآءً    ۚ    وَاتَّقُوا۟    اللَّـهَ    الَّذِى    تَسَآءَلُونَ    بِهِۦ    وَالْأَرْحَامَ    ۚ    إِنَّ    اللَّـهَ    كَانَ    عَلَيْكُمْ    رَقِيبًا

    ﴿النساء:١

“ Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduanya. Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama Nya kamu saling meminta satu sama lain dan peliharalah hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS. An Nisa [4]:1)

إِنَّ    مَثَلَ    عِيسَىٰ    عِندَ    اللَّـهِ    كَمَثَلِ    ءَادَمَ    ۖ    خَلَقَهُۥ    مِن    تُرَابٍ    ثُمَّ    قَالَ    لَهُۥ    كُن    فَيَكُونُ

    ﴿آل عمران:٥٩ 

“Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi Allah, adalah seperti penciptaan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman “Jadilah”, maka jadilah dia”. (Ali Imran[3]:59)

2.Proses Alami
Proses alami adalah proses kejadian manusia setelah Adam dan Hawa terkecuali Isa as. Yaitu terjadinya hubungan antara laki laki dan perempuan bertemunya sel sperma dan indung telur di dalam rahim perempuan. Dalam rahim seorang ibu, ia dibentuk dengan melalui beberapa tahapan dan dalam waktu yang telah di tetapkan. Kemudian setelah sempurna kejadiannya, ia dilahirkan ke atas dunia sebagai seorang bayi, lalu Allah tumbuhkan ia menjadi dewasa dan menjadi tua, kemudian Allah wafatkan.

Sebagaimana Firman Allah di bawah ini :

وَلَقَدْ    خَلَقْنَا    الْإِنسٰنَ    مِن    سُلٰلَةٍ    مِّن    طِينٍ   
  ﴿المؤمنون:١٢ 
ثُمَّ    جَعَلْنٰهُ    نُطْفَةً    فِى    قَرَارٍ    مَّكِينٍ  
   ﴿المؤمنون:١٣ 
ثُمَّ    خَلَقْنَا    النُّطْفَةَ    عَلَقَةً    فَخَلَقْنَا    الْعَلَقَةَ    مُضْغَةً    فَخَلَقْنَا    الْمُضْغَةَ    عِظٰمًا    فَكَسَوْنَا    الْعِظٰمَ    لَحْمًا    ثُمَّ    أَنشَأْنٰهُ    خَلْقًا    ءَاخَرَ    ۚ    فَتَبَارَكَ    اللَّـهُ    أَحْسَنُ    الْخٰلِقِينَ  
  ﴿المؤمنون:١٤ 
ثُمَّ    إِنَّكُم    بَعْدَ    ذٰلِكَ    لَمَيِّتُونَ 
    ﴿المؤمنون:١٥ 
ثُمَّ    إِنَّكُمْ    يَوْمَ    الْقِيٰمَةِ    تُبْعَثُونَ  
  ﴿المؤمنون:١٦ 

“ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati berasal dari tanah, kemudian saripati itu Kami jadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging. Dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. KEmudian kami jadikan ia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian sesudah itu, sesengguhnya kamu benar- benar akan mati. Kemudian kamu akan dibangkitkan di hari kiamat”. (Al Mu'minun : [23]:12-16)

C.Bahan dasar (BENTUK DAN ISI) PENCIPTAAN MANUSIA

1.Bentuk dasar
Bahan dasar manusia adalah tanah yang tidak berharga, sebagaimana diterangkan dalam ayat dibawah ini :
ثُمَّ    جَعَلَ    نَسْلَهُۥ    مِن    سُلٰلَةٍ    مِّن    مَّآءٍ    مَّهِينٍ
    ﴿السجدة:٨

“ Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani)”.(As Sajdah [32]:8)

Seorang manusia yang gagah perkasa, tampan dan cantik rupawan, hanyalah berbahan dasar tanah liat/tanah tembikar yang merupakan bahan terendah yang kurang berharga. Bila manusia suka memperhatikan asal kejadiannya ini, maka ia tidak akan menyombongkan diri, menentang dan mendurhakai Allah, penciptanya. Ia akan tunduk merendahkan dirinya kepada Allah, sebab hanya atas karunia-Nyalah ia menjadi ada.


0 comments:

Post a Comment

Teman

http://semodir.blogspot.com/. Powered by Blogger.

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP